Boxebu.biz – WBC mengumumkan gelar juara dunia tinju kelas terbang ringan yang di raih Tibo Monabesa.
Usai mengalahkan Jayson Vayson (Filipina) di Jakarta pada 27 Februari lalu tak di akui.
Ada sejumlah faktor yang mendasari keputusan tersebut.
Di laporkan Antara, Selasa (8/3/2022) malam, keputusan itu tertuang dalam surat yang di tandatangani Presiden.
WBC Mauricio Sulaiman yang di tujukan kepada Presiden Asosiasi Tinju Indonesia (ATI), Manahan Situmorang.
Tibo di beritakan menang lewat keputusan mayoritas. Juri Rocky Joe memberi nilai 95-93, Ricardo Simanungkalit memberi nilai 95-94, dan Teguh Tambunan memberi skor 94-94.
Namun WBC menilai juri yang ada tidak netral karena semua berasal dari Indonesia. Wasit pun di ketahui juga berasal dari Indonesia, yakni Philipus Elungan.
“Komisi Ofisial WBC telah mengkaji kembali pertandingan Tibo Monabesa melawan Jayson Vayson.
Dari 10 juri yang mengevaluasi pertandingan itu memutuskan kemenangan untuk Jayson Vayson dengan selisih angka besar,” bunyi pernyataan Sulaiman.
“WBC memutuskan pertandingan ini No Contest (tidak ada yang menang ataupun kalah) dan tidak mengakui kemenangan Monabesa,” jelas Sulaiman.
Lebih lanjut, WBC memutuskan untuk memberi opsi, yakni untuk menerima keputusan badan tinju dunia ini dan mengubah hasil pertandingan menjadi No Contest .
Untuk kemudian memberitahukannya kepada laman Boxrec, atau menolak keputusan WBC dan mempertahankan kemenangan Tibo Monabesa.
WBC juga menawarkan seminar atau pelatihan kepada juri dan wasit tinju asal Indonesia agar lebih baik dalam membuat keputusan.
Perjalanan Tibo Monabesa Menjadi Atlet Tinju Sangat Luar Biasa
“Kami akan senang memberikan seminar kepada juri dan wasit Anda via zoom dalam pengawasan WBC University yang bisa bermanfaat untuk kerja dalam keseragaman.
Kami sangat menantikan tanggapan Anda,” kata Mauricio Sulaiman.
Promotor Tibo, Armin Tan ketika ditanya terpisah menilai surat dari WBC tak serta-merta membuat kemenangan Tibo menjadi batal.
WBC hanya memberi pilihan, dan keputusan mengakui atau tidaknya kemenangan Tibo tetap di tangan ATI.
“Dalam hal ini, ATI yang memutuskan gitu. Saya tak tahu menahu soal skor, saya hanya promotor dan tak tahu menahu masalah nilai.
Siapapun yang menang, saya tak ambil pusing,” ujar Armin kepada Boxebu.biz .
“Katakanlah WBC meminta tarung ulang, gitu, ya bisa-bisa saja, kenapa tidak? Saya serahkan semua ke ATI.”
“Tapi bukan berarti mereka (WBC) nyatakan batal, tidak. Kalau ATI bersikukuh dengan kemenangan untuk Tibo, ya berarti dia tetap menang.
Kalau ATI berkeyakinan mereka menilainya benar, ya maju saja,” jelas Armin.
Ia menjalani enam tahun kariernya tanpa terkalahkan. Dari 20 pertarungan yang di jalaninya, ia hanya dua kali menelan hasil imbang.
Selebihnya, 18 duel di akhirinya dengan kemenangan.
Kekalahan pertama dan satu-satunya yang di alami petinju berjuluk Il Duce ini terjadi pada 25 September 2018.
Kala itu, Tibo di paksa menyerah TKO (kalah angka) oleh petinju Jepang, Hiroto Kyoguchi dalam duel di Korakuen Hall, Tokyo, Jepang.
Selain gelar dunia IBO yang di raihnya kali ini, Tibo sebelumnya sukses mengoleksi berbagai gelar bergengsi di kelas terbang, di antaranya Indonesia Boxing Assosiation (ATI/IBA) dan World Boxing Council (WBC) International.
BACA JUGA
PITCHAMON OPATNIPUTH SIH CANTIK JAGO VOLI